Sinyal tersebut disampaikan oleh perwakilan AFC, Stuart Ramalingam, yang melakukan presentasi dihadapan klub-klub di bawah naungan PT LPIS , di Batavia Hotel, Jakarta, kemarin (24/10). Lelaki yang menjabat sebagai Director Futsal and Club Competitions - Departmen Competitions AFC tersebut menyatakan bahwa skor untuk mendapatkan wakil di LCA meningkat.
’’Ada acuan standar 600 poin atau lebih bagi sebuah klub untuk bisa tampil di LCA untuk tahun depan. Dan untuk Indonesia kami ingin ini menjadi sesuatu yang positif untuk meningkatkan standarnya agar memenuhi kriteria,’’ ujarnya usai melakukan pertemuan.
Kendati demikian, Stuart belum bersedia mengumumkan berapa skor dan rangking Indonesia. Alsannya, masalah slot suatu Negara untuk tampil di kompetisi LCA sangat sensitive untuk diumumkan.
Karena itu, pengumuman resmi mengenai jatah Indonesia untuk bisa tampil di LCA dan rangking poin Indonesia masih dirahasiakan. Pengumuman baru akan diilakukan setalah rapat Executive Committee (Exco) AFC yang arencananya digelar pada November mendatang.
’’Untuk pengumuman itu menjadi wewenang AFC. Kami hanya datang untuk melakukan presentasi dan menjelaskan beberap hal terkait assessment,’’ tutur lelaki yang juag pernah menjabat sebagai CEO Liga Super Malaysia tersebut.
Nah, terkait assessment, Stuart juga belum membocorkan, klub mana saja yang akan dinilai. Hanya,dia menyebut ada criteria tersendiri untuk melakukan assessment terhadap Indonesia. Alasannya, kondisi persepak bolaan Indonesia adalah kondisi yang paling unik diantara 46 negara anggota AFC.
’’Kami memkirkan cara untuk memberikan penilaian terhadap Indonesia. Assesment pun nanti yang menentukan adalah dari pembicaraan AFC. Apakah perlu kriteria tersendiri bagi Indonesia atau bagaimana,’’ terangnya.
Mengenai scoring, Stuart menyebut bahwa penilaian untuk organisasi dan administrasi dilakukan pada tahun berjalan. Sementara, untuk kompetisi yang dinilai adalah kompetisi yang berjalan satu tahun sebelum kompetisi musim 2011-2012. Dengan kata lain, yang dinilai untuk saat ini bukanlah Indonesia Premier League, melainkan Indonesia Super League (ISL).
Melihat skor terakhir Indonesia yang di publish AFC pada Januari lalu dengan 288,7 poin, maka kemungkinan Indonesia untuk memiliki wakil di LCA masih terbuka via playoff . Tapi, meprediksi penilaian yang melibatkan 11 aspek untuk tahun ini, bisa jadi skor Indonesia turun dan tak bisa mendapatkan wakil di LCA.
Kondisi tersebut pun diakui oleh CEO PT LPIS Widjajanto. Menurut dia, peluang Indonesia memang cukup berat melihat standar 600 poin. Karena itu, dia ingin agar ke depan ini menjadi motivasi bagi sepak bola Indonesia untuk terus berkembang.
’’600 poin bukan penghalang, tapi menjadi standar acuan untuk Indonesia. Itu menjadi motivasi untuk terus berkembang,’’ ucapnya. (aam)
No comments:
Post a Comment